Budidayamaggot Black Soldier Fly (BSF) bertujuan untuk menghasilkan maggot atau belatung yang akan dijadikan sebagai pakan ikan dan ayam. Budidaya maggot bs Dari proses tersebut akan menghasilkan Kasgot (Bekas Kotoran Maggot) yang bisa dijadikan pupuk organik, selain itu dalam proses fermentasi juga akan menghasilkan cairan yang bisa dijadikan sebagai pupuk organik cair," ungkap Mahmud saat ditemui, Senin (28/9/2020). Prosesfermentasi ini dilakukan agar tidak menimbulkan bau yang tidak sedap. Sehingga, dengan memanfaatkan limbah dapur yang tidak terpakai menjadi solusi alternatif untuk digunakan sebagai bahan fermentasi pakan maggot. Maggot adalah pakan yang biasa diberikan untuk hewan ternak, bisa ikan ataupun ayam. Maggot diperoleh dari menetasnya telur Tahapanpembuatan pakan ikan berbahan baku Maggot sama dengan proses pembuatan pakan ikan pada umumnya yaitu dimulai dengan tahap penimbangan bahan baku sesuai formulasi, kemudian pencampuran bahan baku hingga homogen, lalu proses pencetakan. Serta tahap pengeringan hingga pengemasan pakan. 2 Membuat bumbu, air kira-kira 100ltr, campur dengan garam grosok 2kg, tetes tebu 4ltr, pupuk urea 0.5kg, dan campurkan dengan bakteri fermentor bubuk instan 1/2 bungkus untuk 100kg. Aduk semua bahan hingga tercampur merata. 3. Siramkan bumbu ke gabungan serat kasar dan halus, aduk hingga benar-benar merata, jangan terlalu basah. 4. Budidayamaggot pemula bisa dimulai dari ternak lalat BSF. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah cara budidaya maggot BSF: 1. Persiapkan Kandang Maggot. Kandang maggot ini berfungsi sebagai tempat BSF kawin dan memproduksi telur hingga penetasan. Untuk pemula, Anda bisa menggunakan kandang ukuran kecil. LlWcX. Klaten - Bingung mengelola sampah organik yang selalu menggunung? Budidaya maggot larva bisa jadi pilihan karena cara ini juga bisa datangkan cuan hingga belasan juta rupiah per bulan. Di Klaten, budidaya maggot larva ini sedang menjadi tren. Bisnis ternak larva dari lalat jenis black soldier fly ini bisa datangkan keuntungan. Cara Santri Cilacap Manfaatkan Maggot BSF untuk Pakan Ikan dan Ternak Cerita Viking Persib di Bali Budidaya Maggot, Belatung Pengurai Sampah Organik Polisi Riau Bantu Nelayan Pinggiran Sungai Siak Budi Daya Maggot BSF Sebagaimana dihadapi Omah Limbah Gempol, Karanganom, Klaten. Pengelola akhirnya menemukan cara ini untuk mengatasi permasalahan sampah yang berlarut-larut. Sampah organik ini rupanya menjadi pakan gratis dan mudah didapat untuk budidaya maggot ini. Ketua Omah Limbah Gempol, Edy Nugroho mengatakan pihaknya juga mendapatkan sampah dari rumah tangga, warung makan dan tempat penjualan buah. * Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. Simak Video Pilihan IniEmbung Beroperasi, Ribuan Jiwa di Cilacap Bebas Krisis Air BersihKeuntungan BesarBudidaya maggot tersebut, lanjut Edy, telah dimulai sejak Januari 2021. Saat ini, Omah Limbah Gempol sudah bisa memproduksi maggot minimal 50 Kg/hari. Sementara 300 Kg sampah organik rumah tangga tegerus setiap hari untuk menopang produksi maggot tersebut. Pengelola Omah Limbah Gempol berencana terus meningkatkan produktivitasnya. Menurut penelusuran di Tokopedia, 1 gram maggot larva kering bisa dijual hingga mulai Bayangkan jika Omah Limbah Gempol ini bisa memproduksi 80 Kg maggot larva kering setiap harinya, cuan sekitar bisa didapat kan. Jika sebulan bisa nyaris Rp17 juta didapat. Dapatkan berita lainnya, di sini* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.  Siaran Pers Jumat, 9 Juni 2023 - 0812 WIB Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja VIVA – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja menghadiri Workshop "Pengelolaan Sampah dalam Rangka Pengendalian Perubahan Iklim, Penguatan Ketahanan Pangan dan Pengembangan Ekonomi Rakyat" di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu 7/6/2023. Sekda Setiawan menuturkan, permasalahan sampah harus disikapi dan dikelola dengan baik karena jika tidak, akan berdampak pada lingkungan, seperti halnya ketika sampah membusuk tanpa dikelola dengan baik akan menghasilkan metana yang berkontribusi pada emisi gas rumah kaca. “Ini sebetulnya yang perlu kita cegah,” tegasnya. Lebih lanjut, Indonesia mempunyai potensi melepas metana kurang lebih sebanyak 126 juta ton yang akan memerngaruhi perubahan iklim. Sedangkan di Jabar pemanfaatan metana di Tempat Pembuangan Akhir TPA baru mencapai ton. “Jadi kita masih banyak yang harus dikejar untuk kita manfaatkan supaya pelepasan dari metana tidak memperburuk keadaan,” ungkapnya. Kemudian berkaitan dengan ketahanan pangan, lanjut Setiawan, sampah dapat dimanfaatkan dengan baik menggunakan teknologi ramah lingkungan yang dapat memproduksi kompos dari sampah organik atau maggot sebagai pakan ternak. Halaman Selanjutnya “Kalau kita lihat potensinya untuk maggot , feeding dari sampah bisa jadi punya manfaat kurang lebih 543 ton dalam satu bulannya. Artinya kalau itu kita feeding -kan juga ke hewan, ternak kita pun akan terpuaskan dengan makanan itu. Kita lihat kompos di Jawa Barat punya potensi sekitar ton per harinya,” papar Setiawan. Kami kirim berita paling update di pagi dan sore hari langsung ke telegram Kamu! Pssst ada quiz dan giveaway juga Topik Terkait Pemprov Jabar Sampah Pengelolaan Sampah Emisi Kompos Pakan Jangan Lewatkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau proses Penerimaan Peserta Didik Baru tahun 2023 tahap satu di SMA Negeri 1, Kabupaten Majalengka, Rabu 7/6/2023. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut, Kabupaten Majalengka akan menjadi wajah Jabar sebagai pusat ekonomi dalam kurun waktu 10 sampai 20 tahun ke depan. PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk. atau BNI kembali melakukan ekspansi program Financial Ecosystem dengan menggandeng Yayasan Bina Nusantara Binus. Program Undian Rejeki BNI GaPakeNanti merupakan program undian untuk nasabah loyal PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk. Komisi XI DPR RI bersama pemerintah menyepakati asumsi dasar untuk pembicaraan pendahuluan dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara RAPBN. Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang, menyebut saat ini banyak tenaga honorer daerah yamg tidak terdaftar di KemenPAN-RB. Terpopuler Bali and Beyond Travel Fair BBTF 2023, pameran pariwisata tahunan bisnis ke bisnis B2B, kembali hadir dengan dukungan penuh dari Kemenparekraf. Artificial Intelligence AI menjadi salah satu perhatian di dunia pada saat ini. Tren penggunaan AI, misalnya, kini menjadi hal yang cukup kontroversial. Menperin realisasi anggaran Kemenperin sampai per tanggal 31 Mei 2023, apabila di luar anggaran bantuan pembelian KBLBB telah mencapai 27,34 persen. PT Pos Indonesia Persero kembali menyalurkan Bansos Sembako dan Program Keluarga Harapan PKH dari Kementerian Sosial. Acara yang memukau telah berhasil menyatukan ribuan penggemar Ari Lasso dalam rangkaian tur di kota pertama - Solo untuk merayakan 30 tahun kiprahnya di blantika musik. Selengkapnya  VIVA Networks Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita berharap agar All New Toyota Yaris Cross bisa di ekspor ke Australia, sehingga menjadi tantangan Toyota Indonesia. Tercatat ada 4 merek asal China yang hadir di pameran tahunan GIIAS 2023 nanti, yaitu Neta, GWM Tank, Ora, dan Haval. Bagaimana Chery melihat persaingan ini? Selengkapnya  Isu Terkini Bandung ANTARA - Sejak tahun 2020, UPT Pengelola dan Pemanfaatan Sampah PPS Puspa Jelekong Kabupaten Bandung mulai memanfaatkan maggot atau larva dewasa yang berasal dari telur Black Soldier Fly BSF guna mengurai sampah organik. UPT yang berada di bawah naungan Dinas Lingkungan Hidup DLH Kabupaten Bandung itu mengelolanya dengan sistem biokonversi maggot. Dalam satu hari, maggot mampu menghabiskan 2 kilogram sampah organik. Sehingga maggot yang dibudidayakan itu, dinilai mampu mengurai sampah organik secara cepat. Namun dibalik pengelolaan sampah, maggot juga memiliki nilai ekonomis bagi sektor peternakan dan perkebunan. Masyarakat kini bisa mengurai sampah sekaligus juga memberi pakan ternak menggunakan maggot. Koordinator UPT Pengelola dan Pemanfaatan Sampah PPS Puspa Jelekong Idan Sahidan mengatakan maggot memiliki manfaat sebagai alternatif pakan ternak ikan. Bahkan, kata Idan, kualitas maggot bagi pakan ikan cukup baik karena memiliki protein tinggi. Idan menjelaskan, maggot yang digunakan sebagai pakan ikan yakni maggot yang sudah dikeringkan. Menurut Idan, warna tubuh ikan Koi, Lohan dan Arwana juga akan cenderung lebih cantik jika diberi pakan maggot. "Jadi kita juga mengelola ternak, biaya pakannya bisa terminimalisir oleh maggot sendiri," kata Idan di Bandung, Jawa Barat, Kamis. Menurutnya pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan juga telah mendorong untuk memberi pakan ikan dengan maggot untuk mengurangi penggunaan tepung untuk pakan ikan. Idan mengatakan para peternak di lingkungan Kabupaten Bandung pun telah siap membeli maggot kering untuk pakan ikan. Namun menurutnya UPT Puspa Jelekong belum bisa secara 100 persen berubah menjadi produsen maggot untuk pakan ternak. "Kalau di kami itu 100 persen atau 50 persen belum bisa dijual, kan siklusnya akan terputus, jadi masih fokus untuk budidaya dan penanganan sampah organik," kata Idan. Kotoran maggot jadi pupuk organik Selain menjadi pakan ikan, maggot pun berpotensi untuk meningkatkan kualitas tanaman. Idan mengatakan kotoran maggot yang merupakan uraian dari sampah organik itu menghasilkan kasgot bekas kotoran maggot. Menurut Idan, pupuk dari kasgot itu memiliki kualitas yang baik terhadap tanaman. Menurutnya kompos dari kasgot bisa dimanfaatkan dengan menggunakan polybag untuk tanaman seperti bunga dan tanaman hias lainnya. "Kami sudah uji coba, dari akar, batang, daun, itu bagus kalau menggunakan kasgot," kata Idan. Idan mengatakan pupuk dari maggot itu cukup berkualitas karena terdiri dari kotoran maggot itu sendiri yang berasal dari material organik. Sehingga kualitas NPK kandungan unsur hara pada pupuk maggot menurutnya dapat bersaing dengan pupuk lainnya. "Kalau komposting itu menggunakan bakteri, kalau dengan biokonversi maggot itu sama maggot, jadi nilaI NPK nya itu sangat bagus," kata dia. Memanfaatkan sampah dari pasar UPT Puspa Jelekong sendiri memanfaatkan sampah organik dari Pasar Baleendah untuk menjadi pakan maggot. Hal itu pun sekaligus mengurai sampah agar tidak langsung dibuang ke tempat pembuangan akhir TPA. Dalam hal itu, pihaknya bekerja sama dengan UPT Pasar Baleendah untuk memilah-milah jenis sampah baik yang organik lunak, kasar, dan juga sampah anorganik. Sementara ini, sampah anorganik diolah untuk masuk ke bank sampah Puspa Jelekong. "Hasil pilahan sampah anorganik, biasanya masuk seminggu sekali. Sedangkan organiknya hampir tiap hari, dan kami gunakan untuk pakan maggot," katanya. Selain itu, UPT tersebut juga mengelola sampah dari 6 RW di Kelurahan Jelekong, yang mencapai 3 sampai 4 meter kubik atau 2,8 ton per hari. "Sampah semi residunya, kita proses peuyeumisasi. Sedangkan full residunya kita masih buang ke TPA Sarimukti 2 hari sekali. Kita sempat zero waste saat ada incinerator, tapi sekarang mesinnya dalam perbaikan," kata dia. Pengelolaan sampah dapat menghemat anggaran Setiap orang di wilayah Bandung Raya setiap harinya rata-rata menimbulkan sampah sebanyak 0,35 kilogram. Dengan jumlah penduduk sekitar 3,6 jiwa, Kabupaten Bandung diperkirakan menimbulkan sampah sebesar kurang lebih per hari. Selain itu, biaya operasional pengangkutan sampah ke TPA bisa mencapai 1 juta per armada per hari. Jika dikalkulasikan 270 desa dan 10 kelurahan di 31 kecamatan di Kabupaten Bandung, maka akan menghabiskan anggaran yang cukup besar. Untuk itu, Idan berharap, biokonversi maggot ini bisa menular juga ke wilayah lainnya. Karena maggot dapat menanggulangi sampah organik secara cepat di Kabupaten Bandung. "Sampah bagi kami adalah mutiara terpendam. Jika dikelola dengan baik akan menjadi sumber ilmu dan sumber ekonomi," pungkas Idan. Pemerintah Kabupaten Bandung sendiri telah membentuk 306 kader bersih sampah yang bakal memberikan edukasi kepada masyarakat di lingkungannya masing-masing tentang pentingnya pengelolaan sampah. Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan masalah pelestarian lingkungan, termasuk dalam pengelolaan sampah, bukan lah hal yang sepele karena menyangkut nasib generasi mendatang. “Ini sangat mendukung Pemkab Bandung dalam program-program penanganan sampah. Tentunya ini bisa mewujudkan harapan masyarakat akan lingkungan yang sehat, lestari dan bebas dari sampah yang berserakan,” kata Dadang Royke Sinaga COPYRIGHT © ANTARA 2021 Fermentasi adalah proses pengawetan secara alami dimana mikroorganisme akan berperan mengubah senyawa yang ada dalam karbohidrat seperti gula dan pati diubah menjadi alkohol atau asam. Sedangkan, limbah merupakan suatu produk sisa, baik makanan atau pun barang yang sudah tidak terpakai atau tidak dimanfaatkan lagi. Limbah yang biasa digunakan sebagai bahan fermentasi untuk pakan maggot yaitu berupa limbah dapur seperti bekas sayuran, kulit buah-buahan, dan yang lainnya. Proses fermentasi ini dilakukan agar tidak menimbulkan bau yang tidak sedap. Sehingga, dengan memanfaatkan limbah dapur yang tidak terpakai menjadi solusi alternatif untuk digunakan sebagai bahan fermentasi pakan maggot. Maggot adalah pakan yang biasa diberikan untuk hewan ternak, bisa ikan ataupun ayam. Maggot diperoleh dari menetasnya telur dari larva lalat BSF. Lalat ini bukan sembarang lalat lho, Be-emers. Berbeda dengan lalat rumahan, lalat ini memiliki siklus hidup yang unik, ketika lalat ini sudah menghasilkan telur yang kemudian akan menjadi maggot, maka siklus hidupnya sudah habis. Pertama siapkan alat dan bahan berupa wadah untuk fermentasi yang dilengkapi dengan tutup. Wadah bisa menggunakan toples yang tidak terpakai atau wadah lainnya yang terdapat tutupnya. Selanjutnya siapkan bahan berupa limbah dapur, bisa menggunakan sisa nasi yang tidak termakan, sisa sayur, ataupun kulit buah seperti kulit buah pisang, bonggol kol, dan lainnya. Setelah itu, potong bahan yang akan difermentasi masukkan dalam wadah, bersama sisa-sisa nasi dan sayur atau limbah dapur yang lainnya. Lalu, tambahkan setengah tutup botol EM4. Pemberian cairan EM4 ini berfungsi sebagai fermentasi pengganti ragi. Hal ini bertujuan agar nantinya bahan yang difermentasi tidak mengeluarkan bau busuk. Aduk semua bahan hingga tercampur menjadi satu. Setelah semua tercampur, tutup wadah menggunakan tutup toples atau yang lainnya dan diamkan selama 2-3 malam. Setelah itu bahan yang sudah terfermentasi sudah bisa digunakan sebagai pakan maggot. Lalat BSF penghasil maggot ini biasanya muncul pada musim panas, karena termasuk dibilang cukup sulit untuk memperoleh lalat ini.

cara fermentasi sampah organik untuk pakan maggot