CaraPenulisan Struktur Logika IF pada PHP - Belajar PHP Part 30. Sebelum membahas bagaimana cara penulisan struktur logika IF pada PHP ada baiknya pelajari dulu pengertian struktur if, sehingga pembelajaran pada artikel ini menjadi lebih mudah dipahami. Perlu kita ketahui bahwa struktur kontrol sistem php yang paling sering digunakan pada pemograman adalah struktur logika IF kemudian diikuti Berikutakan dibagikan apa saja struktur-struktur pada proposal penelitian beserta pengertian dan penjelasannya. 1. Halaman Judul. Pada proposal penelitian, halaman judul menjadi struktur pertama di bagian awal yang menampilkan judul penelitian secara rinci beserta metode yang digunakan. 2. strukturpenulisan proposal PENELITIAN TINDAKAN KELas - . joko nurkamto uns solo. judul penelitian a. pendahuluan 1. • Nyatakan, sehingga kita dapat melihat dengan jelas tujuan dan arah dari keseluruhan upaya penelitian. Masalah yang Bagaimana? • Masalah yang dipilih haruslah mempunyai: 1) nilai penelitian (Researchable); 2) fisibilitas Panduanbagi LSM untuk membuat proposal dengan logframe by rushmed PengertianProposal. Proposal adalah rencana kegiatan yang dituliskan dalam bentuk rancangan kerja yang akan dilaksanakan. Rencana kegiatan tersebut tentu saja harus dituliskan secara baik dan benar supaya pihak yang berkepentingan dapat memahaminya dengan baik. Proposal bersifat hanya sebagai usulan tertulis yang ditujukan kepada pihak-pihak F12Sxt. Apakah Anda pernah membuat suatu proposal? Proposal merupakan dokumen yang ditulis sebelum suatu kegiatan dilakukan yang bertujuan agar memberikan suatu gambaran secara singkat pada rencana kegiatan atau penelitian yang akan dilaksanakan, melalui proposal diharapkan memahami seluruh kebutuhan yang telah direncanakan. Proposal secara umum terbagi menjadi dua, yaitu proposal kegiatan dan proposal penelitian. Keduanya harus ditulis dengan sistematika penulisan yang jelas dan runut. Diambil dari Wikipedia, Proposal penelitian adalah dokumen yang digunakan dalam pengusulan proyek penelitian. Lingkup pengusulan proposal penelitian berada dalam bidang sains atau akademik. Tujuan penulisan proposal penelitian umumnya sebagai permintaan untuk mencari dana penelitian dari sponsor. Karena berhubungan dengan banyak orang dan berkaitan dengan suatu kepentingan, sistematika penulisan proposal pun perlu diperhatikan. Secara umum, unsur yang harus ada di dalam proposal meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, asumsi penelitian, hipotesis, dan kajian pustaka. Namun, sistematika penulisan ini bersifat fleksibel, tergantung pada tujuan proposal itu sendiri. Sistematika Penulisan Proposal Penelitian Dalam menulis proposal penelitian, sistematika penulisan yang perlu diperhatikan sebagai berikut Latar belakangRumusan masalahTujuan penelitianManfaat/signifikansi penelitianTinjauan pustakaAsumsi penelitianMetode penelitianSubyek penelitianTeknik pengumpulan dataAnalisis dataDaftar pustaka. Sistematika Penulisan Proposal Kegiatan Untuk penulisan proposal kegiatan formatnya lebih beragam, tergantung kepada siapa proposal itu diajukan. Jika ingin diajukan kepada donatur untuk pengajuan dana maka dibutuhkan daftar anggaran kegiatan. Namun jika diajukan kepada calon pengisi acara tidak memerlukan hal tersebut. Umumnya sistematika penulisan proposal kegiatan adalah sebagai berikut Latar belakang kegiatanDasar pemikiranNama kegiatanTujuan kegiatanTarget kegiatanManfaat kegiatanJenis kegiatanWaktu dan tempat kegiatanJadwal kegiatanStruktur panitia pelaksanaAnggaran dana kegiatanPenutup. Menulis Proposal yang Baik Mulailah dengan perkenalan yang tegas. Hal ini harus dimulai dengan sebuah pancingan. Idealnya, Anda ingin pembaca proposal Anda terpesona mulai dari poin pertama. Buatlah proposal Anda memiliki tujuan yang jelas dan seberguna mungkin. Gunakan beberapa informasi latar belakang yang dapat membuat pembaca Anda dapat merasakan berada di posisi tersebut. Kemudian nyatakan tujuan proposal Anda. Jika Anda memiliki fakta nyata yang menjelaskan mengapa masalah tersebut perlu ditangani dan ditangani segera, itu adalah sesuatu yang dapat Anda gunakan untuk memulai sebuah proposal. Apa pun itu, pastikan apa yang Anda mulai adalah fakta dan bukan opini. Sampaikan permasalahan dengan jelas. Setelah perkenalan, Anda akan masuk ke dalam inti dari proposal Anda. Di sinilah Anda harus menyatakan masalah yang Anda angkat. Jika pembaca Anda tidak tahu banyak tentang situasinya, jelaskanlah. Anggap ini sebagai bagian “keadaan” dari proposal Anda. Apa masalahnya? Apa yang menyebabkan masalah? Apa efek dari masalah ini? Tekankan mengapa masalah ini perlu dipecahkan dan perlu dipecahkan sekarang. Bagaimana masalah itu akan mempengaruhi audiens Anda jika dibiarkan? Pastikan untuk menjawab semua pertanyaan dan menutupinya dengan penelitian dan fakta. Gunakan sumber yang kredibel. Buat masalah se-relevan mungkin dengan audiens. Hubungkan dengan minat atau tujuan mereka sedekat mungkin. Buatlah spesifik untuk mereka, dan hindari hanya mengandalkan daya tarik umum untuk emosi atau nilai. Usulkan solusi. Ini bisa dibilang bagian terpenting dari proposal Anda. Bagian solusi adalah tempat Anda membahas bagaimana Anda akan mengatasi masalah, mengapa Anda melakukannya dengan cara ini, dan apa hasilnya. Memahami mengapa Anda akan melakukan sesuatu sama pentingnya dengan menyatakan apa yang akan Anda lakukan. Anggaplah pembaca Anda skeptis dan tidak akan menerima ide Anda begitu saja. Setelah pembaca Anda membaca proposal Anda, mereka harus yakin bahwa Anda dapat memecahkan masalah secara efektif. Secara harfiah semua yang Anda tulis harus membahas masalah atau cara menyelesaikannya. Sertakan jadwal dan anggaran. Proposal Anda mewakili investasi. Untuk meyakinkan pembaca Anda bahwa Anda adalah investasi yang baik, berikan informasi sedetail dan konkret tentang perencanaan waktu dan anggaran Anda sebanyak mungkin. Kapan Anda perencanaan proyek dimulai? Seberapa cepat proyek akan berkembang? Bagaimana setiap langkah membangun hal-hal terkait yang lain? Bisakah hal-hal tertentu dilakukan secara bersamaan? Menjadi seteliti mungkin akan membuat pembaca Anda yakin bahwa Anda benar-benar memperhatikan semua aspek dan tidak akan membuang-buang uang mereka. Pastikan proposal Anda masuk akal secara finansial. Jika Anda mengusulkan ide kepada perusahaan atau seseorang, pertimbangkan anggaran mereka. Jika mereka tidak mampu membayar proposal Anda, proposal tersebut hanyalah sia-sia. Jika itu sesuai dengan anggaran mereka, pastikan untuk menjelaskan mengapa itu sepadan dengan waktu dan uang mereka. Tutup dengan kesimpulan yang mencerminkan pendahuluan Anda. Ringkaslah manfaat proposal Anda dan jelaskan bahwa manfaatnya lebih besar daripada biayanya. Biarkan audiens Anda berpikir ke depan. Dan, seperti biasa, terima kasih atas pertimbangan dan waktu mereka. Jika Anda memiliki konten tambahan yang tidak sesuai dengan proposal Anda, Anda dapat menambahkan lampiran. Tapi perhatikan bahwa jika proposal Anda terlalu banyak isi, itu bisa membuat orang takut atau malas untuk membacanya. Cek kembali dan koreksi proposal Anda. Koreksi berfokus untuk mendapatkan konten sejelas dan sesingkat mungkin. Pastikan bahwa konten Anda bebas dari kesalahan. Kesalahan apa pun di proposal Anda akan membuat Anda terlihat kurang berpendidikan dan kurang kredibel, sehingga mengurangi kemungkinan proposal Anda untuk disetujui. Demikian penjelasan mengenai sistematika penulisan proposal dan cara untuk membuat proposal yang baik, semoga dapat membantu anda untuk memulai membuat proposal yang baik. Baca juga Pengertian Transformasi Digital Beserta ManfaatnyaIni Dia Jalur Karir Business Analyst !Ini Dia Manfaat Program InternshipSistematika Surat Lamaran yang Baik dan Benar3 Aplikasi absen foto Populer Dalam rutinitas harian kita, Sistematika proposal menjadi penting khususnya untuk anak sekolahan ataupun orang-orang yang memiliki suatu bisnis. Dimana, sistematika proposal digunakan dan akrab dengan penulisan proposal. Dimana proposal pada dasarnya bisa kita pahami sebagai suatu dokumen yang ditulis dengan tujuan untuk memperoleh suatu dari pihak tertentu. Proposal sendiri umumnya dibuat sebelum dilakukannya sebuah kegiatan ataupun penelitian. Penulisan dan pengajuan proposal biasanya dilakukan supaya memperoleh bantuan dana, suatu perizinan, dan juga sebuah bentuk dukungan dari pihak terkait. Disini, peran proposal memang cukup penting dalam hal penyelenggaraan suatu kegiatan. Sebab, proposal mempunyai banyak sekali peran penting dan mencakup banyak kepentingan orang. Penyusunan proposal juga seharusnya sesuai dengan struktur proposal yang biasanya disebut dengan sistematika proposal. Pada artikel kali ini, kita akan membahas secara detail mengenai sistematika proposal yang baik dan benar. Akan tetapi, sebelum membahas sistematika proposal lebih dalam, alangkah lebih baik kita bahas dulu mengenai pengertian dan beberapa hal mengenai proposal itu sendiri. Pemahaman dasar yang baik pasti akan mengantarkan kita pada pelaksanaan yang baik juga. Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya. A. Pengertian ProposalB. Sistematika Proposal1. Latar Belakang2. Masalah dan Tujuan3. Ruang Lingkup Kegiatan4. Kerangka Teoritis dan Hipotesis5. Metode6. Pelaksana Kegiatan7. Fasilitas8. Keuntungan dan Kerugian9. Lama Waktu Kegiatan10. Jadwal Kegiatan11. Anggaran Dana12. Daftar PustakaC. Kaidah Kebahasaan Proposal1. Pernyataan Argumentatif2. Pernyataan Persuasif3. Kata-Kata Teknis4. Kata Kerja Tindakan5. Kata Pendefinisian6. Kata Perincian7. Kata Keakanan8. Kata DenotatifD. Syarat Penyusunan Proposal1. Lengkap2. Jelas3. MenarikE. Contoh Proposal Kegiatan yang Baik dan BenarRekomendasi Buku & Artikel Terkait Sistematika ProposalKategori Ilmu Bahasa IndonesiaMateri Terkait Awalnya, istilah proposal berasal dari kata dalam Bahasa Inggris yaitu to propose yang artinya mengajukan. Adanya sebuah proposal dapat menjadi salah satu cara untuk menjelaskan berbagai pengertian dan juga memberikan pembahasan mengenai kegiatan tertentu. Jika dilihat secara umum, proposal bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu proposal penelitian dan proposal kegiatan. Proposal sendiri berisi sifat yang berperan sebagai usulan tertulis. Dimana hal itu memiliki maksud untuk disampaikan pada pihak yang mempunyai hubungan dengan kegiatan yang ingin dilakukan atau dilaksanakan. B. Sistematika Proposal Secara umum, terdapat unsur yang wajib ada di dalam sistematika proposal antara lain, latar belakang, tujuan, rumusan masalah, manfaat, asumsi penelitian, hipotesis, dan terakhir adalah tinjauan pustaka. Akan tetapi, dalam beberapa proposal saat ini bisa ditulis secara lebih fleksibel, bergantung dengan tujuan proposal yang ditulis. Pada dasarnya, proposal mempunyai jenis yang cukup beragam. Hal tersebut bisa disesuaikan dengan tujuan dari pembuatannya. Contoh proposal yang cukup sering dibuat adalah proposal perizinan untuk menyelenggarakan kegiatan penelitian yang ditujukan untuk lembaga yang mempunyai hubungan. Tak hanya itu saja, ada juga sebuah proposal kegiatan seminar ataupun konser yang bertujuan untuk mencari sponsor atau dukungan supaya acara tersebut bisa berjalan dengan meriah. Sedangkan di dalam proposal penelitian akan ada latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dari penelitian tersebut, manfaat yang akan diperoleh dari penelitian tersebut, landasan teori, metode penelitian, dan kerangka penulisan laporan. Nah, agar kamu bisa lebih memahami sistematika proposal, berikut adalah penjelasan lengkapnya. 1. Latar Belakang Unsur sistematika proposal yang pertama adalah latar belakang. Di dalam latar belakang yang ada di sebuah proposal ini berisikan tentang keadaan, kejadian, dan hal-hal yang melatarbelakangi pelaksanaan kegiatan ataupun penelitian tersebut. Misalnya saja di dalam proposal kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat desa. Maka di dalam bagian latar belakang harus membahas mengenai terjadinya suatu penyakit menular. Berikut ini adalah contoh kalimat yang bisa dicantumkan di dalam latar belakang proposal penelitian kadar keilmiahan di mading sekolah “Bahasa yang digunakan dalam sebuah tulisan ilmiah memiliki karakteristik dan ragam ilmiah. Oleh karena itu, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa tersendiri, yaitu ragam tulis ilmiah. Bahasa tulis ilmiah merupakan suatu laras dari ragam bahasa resmi baku yang harus disusun secara jelas, teratur, dan tepat makna. Ragam bahasa ilmiah yang digunakan dalam tulisan ilmiah terutama pada mading ilmiah, harus memiliki ketentuan supaya mampu mengkomunikasikan pikiran, gagasan, dan pengertian secara lengkap, ringkas, dan tepat makna……” 2. Masalah dan Tujuan Unsur sistematika proposal yang kedua adalah masalah dan tujuan. Di dalam proposal kegiatan ataupun proposal penelitian, perlu disebutkan permasalahan serta tujuan proposal tersebut secara spesifik. Caranya yaitu dengan merumuskan tujuan proposal secara rasional dan menggunakan gaya bahasa yang bersifat persuasif agar pihak yang membaca proposal bisa tertarik dengan tujuan dari adanya kegiatan tersebut. Berikut ini adalah perumusan masalah yang ada di dalam proposal penelitian kadar keilmiahan di mading sekolah “…Berdasarkan uraian di atas, masalah yang akan dijadikan fokus penelitian ini adalah sebagai berikut, Bagaimanakah kadar keilmuan isi tulisan para siswa SMA Pelita kelas 10 dalam mading sekolahnya? Bagaimana kadar keilmuan kosakata dan istilah yang digunakan dalam tulisan para siswa SMA Pelita kelas 10 dalam mading sekolahnya? Bagaimana kadar keilmuan pengembangan bahasa yang digunakan dalam tulisan para siswa SMA Pelita kelas 10 dalam mading sekolahnya? dst…” Semetara pada tujuan proposal, biasanya mengikuti rumusan masalah yang ada. 3. Ruang Lingkup Kegiatan Unsur sistematika proposal yang ketiga adalah ruang ligkup kegiatan. Dalam merumuskan proposal kegiatan, kita harus menjelaskan mengenai batasannya. 4. Kerangka Teoritis dan Hipotesis Unsur sistematika proposal yang keempat adalah kerangka teoritis dan hipotesis. Di dalam sebuah proposal kegiatan ataupun proposal penelitian, harus ada teori ataupun hasil penelitian yang sebelumnya sudah pernah dilakukan dan berkaitan dengan masalah yang ada di dalam proposal tersebut. Telaah yang dimaksud bisa berupa perbandingan dari penelitian sebelumnya ataupun teori yang serupa dengan masalah yang akan diteliti. Dengan adanya teori tersebut, pihak yang berkaitan dengan persetujuan proposal atau penerima usul bisa memahami bobot permasalahan di dalam proposal tersebut. Berikut ini adalah kerangka teoritis di dalam sebuah proposal penelitian kadar keilmiahan di mading sekolah. “……Supaya kerja sama dan kolaborasi efektif dan efisien, alat komunikasi yang digunakan perlu disesuaikan dengan hakikat ilmu pengetahuan serta dengan cara kerja para ilmuwan. Alat komunikasi itu adalah ragam bahasa khusus, yang oleh para bangsawan mazhab Praba disebut dengan ragam bahasa ilmiah David, 1973 229. Ciri utama ragam bahasa ilmiah adalah serba logis, lugas, padat, jelas atau eksplisit, objektif, dan berupa ragam baku standar……” 5. Metode Unsur sistematika proposal yang kelima adalah metode. Di bagian metode harus membahas tentang bagaimana metode penelitian itu akan dilakukan. Termasuk juga teknik pengumpulan data, validasi data, analisis data, dan lain sebagainya. Metode yang dipakai juga cukup beragam, mulai dari metode historis, metode eksperimental, dan metode deskriptif. Sedangkan dalam teknik pengumpulan data bisa dilakukan dengan teknik angket atau menggunakan kuesioner, observasi, wawancara, studi pustaka, dan lain sebagainya. Melalui penjelasan metode tersebut, kegiatan yang akan direncanakan pada proposal bisa dinilai secara objektif oleh penerima usulan. Selain itu, si penerima usulan bisa menilai tentang jumlah biaya yang harus dikeluarkan. Berikut adalah contoh bagian metode di dalam sebuah proposal penelitian dengan kadar keilmiahan di mading sekolah “Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Tujuannya untuk mendeskripsikan kadar keilmiahan isi tulisan, organisasi, kosakata dan istilah, pengembangan bahasa, dan aspek mekanik tulisan para siswa SMA Neo Culture yang dipublikasikan dalam bentuk mading sekolah….” 6. Pelaksana Kegiatan Unsur sistematika proposal yang keenam adalah pelaksana kegiatan. Di bagian ini harus ditulis atau dicantumkan daftar personalia ataupun pelaksana kegiatan dan dilengkapi dengan pendidikan ataupun keahlian mereka. Misalnya saja, di dalam sebuah proposal kegiatan pengecatan jalanan yang ada di desa, maka di bagian ini bisa ditulis susunan panitia termasuk juga pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap kegiatan tersebut. 7. Fasilitas Unsur sistematika proposal yang ketujuh adalah fasilitas. Bagian fasilitas ini bisa kamu gunakan dalam proposal kegiatan ataupun proposal penelitian. Untuk beberapa pihak, terdapat fasilitas di dalam proses kegiatannya yang akan bisa lebih menekankan pada biaya. Sehingga kalkulasi biaya yang diberikan akan menjadi lebih murah dibandingkan dengan melakukan sewa. 8. Keuntungan dan Kerugian Unsur sistematika proposal yang kedelapan adalah keuntungan dan kerugian. Keberadaan bagian dari keberuntungan dan juga kerugian dalam sebuah proposal kegiatan ataupun penelitian bisa berguna untuk meyakinkan si penerima usul tentang dana yang dikeluarkan nanti tidak sia-sia dengan apa yang akan didapatkan. 9. Lama Waktu Kegiatan Unsur sistematika proposal yang kesembilan adalah lama aktu kegiatan. Di dalam proposal penelitian ataupun kegiatan, perlu adanya penjelasan tentang berapa lama waktu kegiatan tersebut bisa diselesaikan. Jika kegiatan tersebut terdiri dari beberapa tahap, maka tahap itu harus diberikan perincian waktu penyelesaian masing-masing. 10. Jadwal Kegiatan Unsur sistematika proposal yang kesepuluh adalah jadwal kegiatan. Jadwal dari kegiatan tersebut umumnya berada di dalam proposal kegiatan. Jadwal kegiatan mengatur tentang pembagian waktu berdasarkan rencana kegiatan yang sedang dilaksanakan. Tujuan dari adanya jadwal kegiatan tersebut adalah supaya kegiatan yang satu dengan kegiatan yang lain bisa bertabrakan ataupun ngaret. 11. Anggaran Dana Unsur sistematika proposal yang kesebelas adalah anggaran dana. Adanya anggaran dana ataupun biaya menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam sebuah proposal penelitian ataupun proposal kegiatan. Rincian dari anggaran dana yang akan digunakan harus benar-benar disusun secara baik dan benar. Supaya si penerima usul bisa yakin untuk menyetujui proposal yang kamu buat. Isi dari rincian dana umumnya berupa upah, biaya umum, alat perlengkapan, dan lain sebagainya. 12. Daftar Pustaka Unsur sistematika proposal yang kedua belas adalah daftar pustaka. Di bagian daftar pustaka yang ada di sebuah proposal ini tergolong opsional. Jadi tidak semua proposal perlu mencantumkan daftar pustaka. C. Kaidah Kebahasaan Proposal Kemudian, di dalam sebuah proposal perlu menggunakan kaidah kebahasaan yang dipakai sebagai tanda bahwa tulisan tersebut adalah bentuk dari proposal kegiatan ataupun proposal penelitian, yaitu dengan fitur-fitur berikut ini 1. Pernyataan Argumentatif Di dalam pernyataan argumentatif akan ada penggunaan konjungsi kausalitas, seperti karena, sebab, oleh karena itu, dan lainnya. 2. Pernyataan Persuasif Hal tersebut digunakan untuk mengajak penerima usulan agar bersedia untuk menerima usulan itu. Misalnya saja penggunaan kalimat sebagai berikut “Untuk itu, supaya upaya pembekalan terhadap para pengajar mengenai pengembangan kurikulum dan materi pengajaran membaca serta menulis sangat mendesak untuk dilakukan, maka….” 3. Kata-Kata Teknis Penggunaan kata-kata teknis atau yang biasanya disebut dengan istilah ilmiah berkenaan dengan bidang kegiatan. 4. Kata Kerja Tindakan Penggunaan kata kerja tindakan biasanya dipakai untuk menyatakan langkah-langkah kegiatan ataupun metode penelitian. Misalnya saja kata berlatih, mengamati, mendokumentasikan, dan lain sebagainya. 5. Kata Pendefinisian Contoh dari kata pendefinisian adalah merupakan, adalah, yaitu, yakni, dan lainnya 6. Kata Perincian Penggunaan kata perincian biasanya berupa pertama, kedua, selain itu, ketiga, dan lain sebagainya. 7. Kata Keakanan Penggunaan kata keakanan biasanya yang berkaitan dengan waktu ataupun peristiwa yang akan datang. Misalnya saja kata, akan direncanakan, diharapkan, dan lain sebagainya. Hal itu terjadi karena sifat proposal yang menjadi sebuah bentuk rencana, usulan, ataupun rancangan dari suatu program kegiatan. 8. Kata Denotatif Penggunaan kata denotatif atau kata-kata bermakna lugas. Hal itu penting untuk menghindari kesalahpahaman antara pihak pengusul proposal dengan pihak penerima usulan. D. Syarat Penyusunan Proposal Berikut ini adalah beberapa syarat penyusunan proposal. 1. Lengkap Dalam proses penyusunan sebuah proposal, kamu harus memperhatikan kelengkapan di bagian-bagiannya, seperti latar belakang sampai bagian daftar pustaka. Jika ada lampiran, maka kamu juga harus menyertakan juga dalam penyusunannya. 2. Jelas Dalam proses penyusunan proposal kegiatan ataupun proposal penelitian, kamu harus memperhatikan kaidah-kaidah pemilihan kosakata dan juga kebahasaan agar mudah dipahami oleh si penerima usul. 3. Menarik Dalam proses penyusunan proposal, kamu juga perlu memperhatikan teknik penyajian seperti halnya tata letak, ilustrasi, pemilihan ukuran huruf, jenis huruf, dan lain sebagainya. Hal itu dilakukan dengan tujuan agar penerima usulan tertarik untuk membaca proposal dan bersedia untuk memberikan kontribusi dalam proses kegiatan tersebut. E. Contoh Proposal Kegiatan yang Baik dan Benar Peringatan Ulang Tahun Sekolah SMA Negeri Tangerang I. Pendahuluan A. Latar Belakang Dua puluh tahun usia SMA Negeri Tangerang dalam pengabdiannya di bidang pendidikan. Bukan rentang usia yang pendek bagi suatu lembaga pendidikan untuk menghadirkan alumni yang cerdas dan tangguh bagi masyarakat. Peringatan ulang tahun sekolah dengan kontribusi nyata bagi warga masyarakat sekitar diharapkan mampu menumbuhkan semangat sosial dan gotong royong bagi siswa. B. Tujuan Kegiatan 1. Memupuk semangat kerja sama di dalam lingkungan SMA Negeri Tangerang 2. Menjalin semangat kebersamaan dengan warga masyarakat di sekitar lingkungan SMA Negeri Tangerang II. Isi Proposal A. Tema Kegiatan ulang tahun SMA Negeri Tangerang kali ini mengangkat tema “Gotong Royong Menjaga Kesehatan Bersama.” B. Macam Kegiatan 1. Membersihkan lingkungan di dalam dan sekitar sekolah 2. Gerak jalan sehat C. Peserta Peserta adalah seluruh siswa SMA Negeri Tangerang. D. Peralatan yang Dibutuhkan 1. Peralatan kebersihan 2. Seragam olahraga E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Kegiatan membersihkan lingkungan sekolah Tanggal Sabtu, 17 Oktober 2020 Waktu Pukul WIB – WIB Tempat SMA Negeri Tangerang 2. Kegiatan membersihkan lingkungan di sekitar sekolah Tanggal Sabtu, 24 Oktober 2020 Waktu Pukul WIB – WIB Tempat Lingkungan sekitar SMA Negeri Tangerang 3. Gerak jalan sehat Tanggal Sabtu, 31 Oktober 2020 Waktu Pukul WIB – WIB Rute Sekitar SMA Negeri Tangerang III. Susunan Acara 1. Sabtu, 17 Oktober 2020, – WIB, membersihkan lingkungan SMA Negeri Tangerang , Koordinator Yuni 2. Sabtu, 24 Oktober 2020, – WIB membersihkan fasilitas umum di lingkungan sekitar SMA Negeri Tangerang , Koordinator Abdul 3. Sabtu, 31 Oktober 2020, – WIB gerak jalan sehat 5k berawal dan berakhir di SMA Negeri Tangerang , Koordinator Duta IV. Susunan Kepanitiaan Pelindung Drs. Yudha Kepala Sekolah Pengarah Suryaningsih Penanggung Jawab Muhammad Rizal Ketua OSIS Ketua Panitia Syarifatul Laili Sekretaris Ria Anggraini Bendahara Joko Susanto Seksi acara Setya Wiguna Seksi Dana Usaha Khalifa Wardani Seksi Humas Totok Amsari Seksi Keamanan Ahmad Riyanto Seksi Dokumentasi Firman Seksi Peralatan Budi Doremi V. Anggaran Dana Anggaran kegiatan diperoleh dari 1. Dana kas sekolah Rp. 2. Dana partisipasi siswa Rp. 3. Dana sponsor 4. Dana partisipasi guru Total Biaya pengeluaran 1. Peralatan kebersihan 2. Konsumsi 6. Spanduk Rp. 7. Lain – Lain Rp. Total VI. Penutup Demikian proposal ini kami susun. Besar harapan atas dukungan dari sekolah agar kegiatan yang bermanfaat ini terlaksana sebagaimana yang kita harapkan. Atas perhatian dan kerjasama, kami ucapkan terima kasih. Disahkan di Tangerang, 29 September 2020 Mengetahui, Ketua Panitia Syarifatul Laili Ketua OSIS Muhammad Rizal Kepala Sekolah Drs. Gatot Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Sistematika Proposal ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien Siapa yang pernah mendengar tentang istilah proposal? Buat kalian yang aktif di OSIS, hal ini mungkin sudah cukup familiar atau bahkan menjadi hal yang biasa, lantaran pernah atau sering menyusunnya. Pada dasarnya, proposal adalah suatu ajuan rencana yang masih berupa rancangan. Tujuan dari ajuan rencana ini beragam, mulai dari mendapatkan bantuan dana, meminta perizinan, dan lain-lain. Karena itu, dibuatnya harus secara sistematis dan matang agar meyakinkan. Berdasarkan jenisnya, ajuan rencana ini bisa dikategorikan menjadi proposal bisnis, proyek, penelitian, dan kegiatan. Bedanya apa? Seperti namanya, proposal bisnis digunakan untuk kepentingan pembangunan bisnis, seperti mengajukan kerja sama. Proposal proyek digunakan untuk kepentingan pengadaan proyek, contohnya proyek pembangunan gedung. Proposal penelitian diajukan sebelum seseorang melakukan penelitian. Sementara proposal kegiatan digunakan untuk kepentingan penyelenggaraan suatu acara atau kegiatan. Baca juga Menulis Kata Pengantar dengan Baik dan Benar, Caranya? Hmm… agak banyak ya. Tapi sebenarnya dari segi pembuatan hampir sama kok. Mulai dari menentukan topik, membuat struktur dan lainnya. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa tips menulis ajuan rencana yang baik dan benar. Menentukan Topik Serupa dengan menulis makalah atau karya ilmiah, kita harus menentukan topik dari proposal yang akan dibuat. Tujuan dari ini bisa menjadi topik karena kita akan menjabarkan rancangan yang kita ajukan di dalamnya. Topik dapat membantu kita supaya isinya tidak berbelok ke bahasan lain. Mengikuti Struktur Sebagai rancangan pengajuan, proposal harus disusun dengan rapi dan sistematis agar pihak yang membaca memahami tujuan kita. Mereka juga bisa merasakan keseriusan kita dalam menjalankan rencana yang tertuang didalamnya, selama kita membuatnya sesuai struktur. Intinya rancangan tersebut tidak dibuat secara asal-asalan, agar pihak penerima juga bisa mempertimbangkannya dengan lebih baik. Objektivitas Supaya penerima lebih yakin, paparkan data dan fakta yang sesuai dengan rancangan. Terlebih lagi karena rancangan ini juga merupakan janji akan sesuatu yang akan kita laksanakan. Karena itu, jabarkan apa adanya, tapi dengan rapi supaya pihak yang menerima memahami maksud dan tujuan kita. Memperhatikan Format Penulisan Walaupun sepele, jangan lupakan format penulisan dan gaya bahasa yang digunakan. Proposal merupakan laporan yang bersifat formal. Karena itu, gunakan kata-kata baku dengan tanda baca yang benar. Usahakan pula menggunakan kalimat yang efektif dan jelas. Hindari kesalahan ejaan dan penulisan. Rancangan yang tidak rapi bisa dianggap mencerminkan perilaku dan cara kerja kita yang berantakan. Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related TopicsBahasa IndonesiaProposalstruktur proposal Jakarta - Pengertian proposal beserta jenis-jenis dan strukturnya perlu diketahui untuk kemudian mampu menyusun teks proposal dengan baik dan benar. Proposal merupakan suatu rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja. KBBI KemdikbudUntuk memahami lebih lanjut tentang teks proposal hingga cara menyusunnya, simak penjelasan selengkapnya berikut dari situs Kemdikbud, pengertian proposal adalah rencana kerja yang ditulis secara sistematis, terperinci, dan formal mengenai rancangan suatu kerja atau kegiatan. Teks proposal berisi mengenai program kerja dan bagaimana teknis pelaksanaannya. Proposal bertujuan untuk mendapatkan persetujuan atau tujuan tertentu dari pihak yang berkepentingan. Secara umum isi proposal yakni berupa usulan kegiatan. Secara khusus, isi proposal dapat bermacam-macam tergantung jenis kegiatan yang diusulkan tersebut. Proposal penelitian memiliki perbedaan dengan proposal kegiatan kerja bakti sosial, perlombaan, dan kegiatan sejenis lainnyaJenis-jenis ProposalMelansir situs Pemerintah Kabupaten Kebumen, secara umum ada 4 jenis proposal, yaitu proposal bisnis, proposal kegiatan, proposal penelitian, dan proposal wirausaha. Berikut ini pengertiannya masing-masingProposal Bisnis adalah jenis proposal yang berkaitan dengan dunia usaha atau rancangan rencana kerja yang ditujukan baik oleh perseorangan ataupun kelompok kepada investor. Proposal ini menggambarkan singkat profil usaha, kelebihan usaha yang ditawarkan, serta penggambaran keuntungan dan kerugian yang akan diterima. Proposal Penelitian adalah suatu acuan, ide, usulan, ide atau gagasan yang ditujukan pada badan, instansi atau yang lainnya untuk mengadakan suatu penelitian terhadap suatu masalah. Proposal ini berisi tentang gambaran singkat penelitian, latar belakang, maksud dan tujuan, alasan mengapa isi atau topik terus diangkat, waktu yang dibutuhkan, lokasi penelitian dan lain Wirausaha adalah proposal yang ada ditujukan kepada owner, mitra, lembaga perizinan, atau pada pihak Membuat Proposal Foto Amelia Bartlett/UnsplashStruktur Kerangka ProposalMerujuk pada Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia Kelas XI oleh Kemdikbud, struktur proposal memiliki kerangka tersendiri yang berbeda dengan teks lainnya. Kerangka proposal berisi poin-poin penting yang nantinya akan dituangkan ke dalam proposal, sehingga proposal yang dibuat akan lebih contoh, berikut ini kerangka proposal untuk menyusun proposal karya ilmiahJudul ProposalLatar Belakang ProposalRumusan MasalahTujuan ProposalLandasan Teori/ Kajian Pustaka yang akan digunakanMetode PenelitianCara Menyusun ProposalMasih merujuk dari sumber yang sama, untuk dapat menyusun teks proposal dengan baik dan benar, maka perlu dipahami langkah-langkah menyusun proposal. Sebagai contoh, berikut ini langkah-langkah untuk menyusun proposal karya ilmiahLangkah pertama peneliti menjelaskan fenomena yang relevan dengan penelitian. Fenomena harus mengandung masalah yang akan diselesaikan dengan langkah yang masalah ini, peneliti merumuskan pertanyaan penelitian atau rumusan masalah. Masalahnya dapat digambarkan hanya sebagai apa yang peneliti ingin ketahui dan dan manfaat penelitian dapat dirumuskan secara sekilas untuk sekadar mengetahui bahwa penelitian kalian memang sesuai dengan tujuannya. Pada titik ini kita setidaknya telah menyelesaikan Bab I dari I yang lengkap ini dapat digunakan sebagai dasar untuk perumusan judul penelitian yang sederhana. Judul tidak harus final karena ada waktu untuk merevisinya jika kajian pustaka yang sesuai dengan isi proposal yang tergambar pada latar belakang dan metode penelitian yang akan digunakan untuk menemukan pemecahan dan menyusun saran dari proposal berdasarkan uraian pada Bab I dan Bab penjelasan tentang pengertian proposal, jenis-jenis, struktur dan cara menyusun proposal. Semoga bermanfaat! wia/imk Tujuan Proposal – Grameds, apakah kamu pernah menyusun sebuah proposal? Baik itu proposal kegiatan, proposal bantuan dana, atau lainnya. Jika kamu pernah menjadi bagian dari kepanitiaan sebuah kegiatan, pasti kamu tidak akan asing dengan keberadaan proposal. Lalu, apa tujuan dari sebuah proposal tersebut ya? Yuk kita simak penjelasan berikut! Pengertian ProposalTujuan ProposalFungsi ProposalSistematika Proposal1. Latar Belakang2. Masalah dan Tujuan3. Ruang Lingkup Kegiatan4. Kerangka Teoretis dan Hipotesis5. Metode 6. Pelaksana Kegiatan7. Fasilitas8. Keuntungan dan Kerugian 9. Lama Waktu Kegiatan10. Jadwal Kegiatan11. Anggaran Dana12. Daftar PustakaKaidah Kebahasaan Proposal1. Pernyataan argumentatif 2. Pernyataan persuasif3. Kata-kata teknis4. Kata kerja tindakan5. Kata pendefinisian6. Kata perincian7. Kata keakanan8. Kata denotatifSyarat Penyusunan ProposalRekomendasi Buku & Artikel TerkaitKategori Ilmu Bahasa IndonesiaMateri Terkait Proposal adalah rencana kegiatan yang dituliskan dalam bentuk rancangan kerja yang akan dilaksanakan. Rencana kegiatan tersebut tentu saja harus dituliskan secara baik dan benar supaya pihak yang berkepentingan dapat memahaminya dengan baik. Proposal bersifat hanya sebagai usulan tertulis yang ditujukan kepada pihak-pihak yang berhubungan dalam suatu kegiatan. Kegiatan tersebut dapat berupa kegiatan bisnis, pengajuan, dana, proyek, hingga penelitian. Tujuan Proposal Untuk mendapatkan persetujuan dari pihak yang bersangkutan supaya dapat melaksanakan sebuah kegiatan. Apabila terkait dengan proposal pengajuan dana, maka proposal bertujuan untuk mendapatkan bantuan dana dari pihak sponsor. Untuk mendapatkan dukungan dari pihak yang berkaitan dengan kegiatan tersebut. Apabila berkaitan dengan proposal proyek pemerintah, maka proposal bertujuan untuk melakukan tender atau lelang pada proyek-proyek tersebut. Untuk mendapatkan penawaran kerja sama bisnis, apabila berkaitan dengan proposal bisnis. Fungsi Proposal Dapat digunakan untuk pengajuan kerja sama bisnis kepada perusahaan sasaran. Dapat digunakan untuk mengadakan acara tertentu, misalnya pelatihan, seminar, perlombaan, dan lain-lain. Dapat digunakan untuk melaksanakan penelitian ilmiah. Dapat digunakan untuk pengajuan mendirikan suatu usaha. Dapat digunakan untuk pelelangan sebuah proyek atau barang. Sistematika Proposal Dalam sebuah proposal, harus memiliki struktur atau bagian-bagiannya. Dalam beberapa aspek, sebuah proposal penelitian memiliki perbedaan dengan sebuah proposal kegiatan masyarakat. Namun, secara umum proposal memiliki sistematika yang hampir mirip satu sama lain. Dalam proposal kegiatan biasanya terdapat latar belakang, masalah dan tujuan, ruang lingkup kegiatan, kerangka teoretis dan hipotesis, metode, pelaksana kegiatan, fasilitas, keuntungan dan kerugian dari pelaksanaan kegiatan, periode waktu, anggaran dana, dan lampiran. Sementara dalam proposal penelitian akan terdapat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, landasan teori, metode penelitian, dan kerangka penulisan laporan. Supaya kamu lebih memahami sistematika yang terdapat dalam sebuah proposal, yuk kita simak penjelasan berikut! 1. Latar Belakang Dalam bagian latar belakang yang terdapat pada sebuah proposal ini berisikan mengenai kejadian, keadaan, atau hal yang melatarbelakangi pelaksanaan kegiatan atau penelitian tersebut. Misalnya pada proposal kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat desa, maka dalam latar belakang harus membahas mengenai terjadinya penyakit menular. Contoh kalimat dalam bagian latar belakang dalam proposal penelitian kadar keilmiahan pada mading di sekolah “Bahasa yang digunakan dalam sebuah tulisan ilmiah memiliki karakteristik dan ragam ilmiah. Oleh karena itu, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa tersendiri, yaitu ragam tulis ilmiah. Bahasa tulis ilmiah merupakan suatu laras dari ragam bahasa resmi baku yang harus disusun secara jelas, teratur, dan tepat makna. Ragam bahasa ilmiah yang digunakan dalam tulisan ilmiah terutama pada mading ilmiah, harus memiliki ketentuan supaya mampu mengkomunikasikan pikiran, gagasan, dan pengertian secara lengkap, ringkas, dan tepat makna……” 2. Masalah dan Tujuan Dalam proposal kegiatan maupun proposal penelitian, perlu menyebutkan permasalahan dan tujuannya secara spesifik. Bagaimana caranya? Yakni dengan merumuskan tujuan-tujuan tersebut secara rasional dan menggunakan bahasa yang persuasif supaya pihak yang membaca proposal tersebut tertarik dengan tujuan dari kegiatan tersebut. Contoh perumusan masalah dalam sebuah proposal penelitian kadar keilmiahan pada mading di sekolah “…Berdasarkan uraian di atas, masalah yang akan dijadikan fokus penelitian ini adalah sebagai berikut, Bagaimanakah kadar keilmuan isi tulisan para siswa SMA Neo Culture kelas 11 dalam mading sekolahnya? Bagaimana kadar keilmuan kosakata dan istilah yang digunakan dalam tulisan para siswa SMA Neo Culture kelas 11 dalam mading sekolahnya? Bagaimana kadar keilmuan pengembangan bahasa yang digunakan dalam tulisan para siswa SMA Neo Culture kelas 11 dalam mading sekolahnya? dst…” Semetara pada tujuan proposal, biasanya mengikuti rumusan masalah yang ada. 3. Ruang Lingkup Kegiatan Dalam merumuskan proposal kegiatan, harus jelas mengenai batasannya. 4. Kerangka Teoretis dan Hipotesis Dalam sebuah proposal kegiatan maupun proposal penelitian, harus terdapat teori atau hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan masalah dalam proposal tersebut. Telaah tersebut dapat berupa perbandingan dari penelitian sebelumnya atau teori-teori yang selaras dengan masalah yang akan diteliti. Dari adanya teori-teori tersebut, penerima usul pihak yang berkaitan dengan persetujuan proposal dapat memahami bobot permasalahan dalam proposal tersebut. Contoh kerangka teoretis dalam sebuah proposal penelitian kadar keilmiahan pada mading di sekolah “……Supaya kerja sama dan kolaborasi efektif dan efisien, alat komunikasi yang digunakan perlu disesuaikan dengan hakikat ilmu pengetahuan serta dengan cara kerja para ilmuwan. Alat komunikasi itu adalah ragam bahasa khusus, yang oleh para bangsawan mazhab Praba disebut dengan ragam bahasa ilmiah David, 1973 229. Ciri utama ragam bahasa ilmiah adalah serba logis, lugas, padat, jelas atau eksplisit, objektif, dan berupa ragam baku standar……” 5. Metode Pada bagian metode biasanya pada proposal penelitian harus membahas mengenai bagaimana metode penelitian tersebut akan dilaksanakan. Termasuk dengan teknik pengumpulan data, analisis data, validasi data, dan lain-lain. Metode yang digunakan juga beragam, misalnya metode historis, metode deskriptif, maupun metode eksperimental. Sementara itu, dalam teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik angket menggunakan kuisioner, wawancara, observasi, studi pustaka, dan lainnya. Melalui penjabaran metode ini, kegiatan yang direncanakan dalam proposal dapat dinilai secara objektif oleh penerima usulan. Selain itu, penerima usulan juga dapat menilai mengenai jumlah biaya yang perlu dikeluarkan. Contoh bagian metode dalam sebuah proposal penelitian kadar keilmiahan pada mading di sekolah “Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Tujuannya untuk mendeskripsikan kadar keilmiahan isi tulisan, organisasi, kosakata dan istilah, pengembangan bahasa, dan aspek mekanik tulisan para siswa SMA Neo Culture yang dipublikasikan dalam bentuk mading sekolah….” 6. Pelaksana Kegiatan Dalam bagian ini, perlu ditulis daftar personalia atau pelaksana kegiatan dengan dilengkapi pendidikan dan keahlian mereka. Misalnya, pada proposal kegiatan pengecatan jalan desa, maka dalam bagian ini dapat ditulis susunan panitia termasuk pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap kegiatan tersebut 7. Fasilitas Bagian fasilitas ini dapat digunakan dalam proposal kegiatan maupun proposal penelitian. Bagi beberapa pihak, adanya fasilitas-fasilitas dalam proses kegiatannya akan dapat lebih menekankan biaya sehingga kalkulasi biaya yang diberikan akan menjadi lebih murah daripada melakukan sewa. 8. Keuntungan dan Kerugian Keberadaan bagian keuntungan dan kerugian dalam sebuah proposal kegiatan maupun penelitian dapat berguna untuk meyakinkan penerima usul mengenai dana yang dikeluarkan nanti tidak akan sia-sia dengan yang akan diperoleh. 9. Lama Waktu Kegiatan Dalam proposal kegiatan maupun penelitian, perlu adanya penjelasan mengenai lama waktu kegiatan tersebut dapat terselesaikan. Apabila kegiatan tersebut terdiri atas beberapa tahap, maka tahap-tahap itu perlu diberikan perincian waktu penyelesaian masing-masingnya. 10. Jadwal Kegiatan Jadwal kegiatan ini biasanya berada dalam proposal kegiatan. Jadwal kegiatan ini mengatur mengenai pembagian waktu berdasarkan rencana kegiatan yang tengah berlangsung. Jadwal kegiatan ini disusun supaya antara satu kegiatan dengan kegiatan yang lain tidak bertubrukan atau ngaret. Contoh bagian jadwal kegiatan dalam sebuah proposal penelitian kadar keilmiahan pada mading di sekolah No. Nama Kegiatan Bulan 1. Persiapan penyusunan proposal, penyusunan instrumen, dan studi dokumentasi Maret – April 2. Seminat proposal/ desain penelitian Mei 3. Pelaksanaan penelitian Juni – Agustus 4. Analisis data September -Oktober 5. Penyusunan laporan November 6. Seminar hasil penelitian dan penyerahan laporan Desember 11. Anggaran Dana Keberadaan dana atau biaya menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan dalam sebuah proposal kegiatan maupun proposal penelitian. Perincian anggaran dana harus benar-benar disusun secara baik dan benar supaya penerima usul dapat yakin untuk menyetujui proposal tersebut. Rincian anggaran dana biasanya berupa upah, alat perlengkapan, biaya umum, dan lain-lain. Contoh bagian anggaran dana dalam sebuah proposal penelitian kadar keilmiahan pada mading di sekolah No. Uraian Kegiatan Volume Kegiatan dan Satuan Biaya Jumlah Biaya 1. Persiapan Penyusunan proposal Penyusunan instrumen penelitian Koordinasi dengan redaksi mading 1 x x 1 x 3 orang x 2. Kegiatan operasional Pembacaan artikel mading Analisis data 48 artikel x x 3. Bahan dan alat Kertas kuarto Tinta printer 1 rim x buah x 4. Penyusunan laporan 1 x 5. Seminar hasil penelitian 1 x 6. Penggandaan laporan 10 eks x Jumlah keseluruhan anggaran 12. Daftar Pustaka Bagian daftar pustaka dalam sebuah proposal ini tergolong opsional. Sehingga tidak semua proposal harus terdapat daftar pustaka. Kaidah Kebahasaan Proposal Sementara itu, dalam sebuah proposal menggunakan kaidah kebahasaan yang menandai bahwa tulisan tersebut merupakan bentuk dari proposal kegiatan maupun proposal penelitian, yakni dengan adanya fitur-fitur berikut 1. Pernyataan argumentatif Dengan adanya penggunaan konjungsi kausalitas, seperti sebab, karena, oleh karena itu, dan lainnya. 2. Pernyataan persuasif Hal ini digunakan untuk mengajak penerima usulan supaya bersedia untuk menerima usulan tersebut. Misalnya penggunaan kalimat “Untuk itu, supaya upaya pembekalan terhadap para pengajar mengenai pengembangan kurikulum dan materi pengajaran membaca serta menulis sangat mendesak untuk dilakukan, maka….” 3. Kata-kata teknis Penggunaan kata-kata teknis atau istilah ilmiah, berkenaan dengan bidang kegiatan tersebut. 4. Kata kerja tindakan Penggunaan kata kerja tindakan adalah untuk menyatakan langkah-langkah kegiatan metode penelitian. Misalnya kata berlatih, mendokumentasikan, mengamati, dan lain-lain. 5. Kata pendefinisian Penggunaan kata-kata yang menyatakan pendefinisian, misalnya merupakan, adalah, yaitu, dan yakni. 6. Kata perincian Penggunaan kata-kata yang bermakna perincian, misalnya selain itu, pertama, kedua, ketiga, dan lain-lain. 7. Kata keakanan Penggunaan kata-kata yang berkaitan dengan waktu atau peristiwa yang akan datang. Misalnya kata akan, diharapkan, direncanakan, dan lain-lain. Hal tersebut karena sifat proposal yang menjadi sebuah bentuk usulan, rencana, atau rancangan dari sebuah program kegiatan. 8. Kata denotatif Penggunaan kata-kata bermakna lugas atau denotatif. Hal tersebut penting karena untuk menghindari kesalahpahaman antara pihak pengusul proposal dengan pihak penerima usulan. Syarat Penyusunan Proposal 1. Lengkap Dalam menyusun sebuah proposal, harus memperhatikan kelengkapan bagian-bagiannya, mulai dari latar belakang hingga bagian daftar pustaka. Apabila terdapat lampiran, maka harus disertakan pula dalam penyusunannya. 2. Jelas Dalam menyusun sebuah proposal kegiatan maupun penelitian, harus memperhatikan kaidah-kaidah kebahasan dan pemilihan kosakatanya supaya mudah dipahami oleh penerima usul. 3. Menarik Dalam menyusun sebuah proposal, harus memperhatikan teknik penyajian seperti tata letak, ilustrasi, pemilihan jenis huruf, ukuran huruf, dan lain-lain. Hal tersebut dilakukan supaya penerima usulan tertarik untuk membacanya dan bersedia untuk turut andil dalam proses kegiatannya. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien

bagaimana penyusunan proposal dengan struktur dan logika yang jelas